F
Create your own at MyNiceProfile.com

Welcome to My blog

Eratkan Ukhuwwah Dengan Smile


Selamat datang sahabatku sekalian, semoga anda merasa nyaman ketika berkunjung ke web saya yang masih sederhana ini



Monday, July 30, 2007

Roda Kereta Fir'aun Ditemukan


Roda Kereta Firaun ditemukan dilaut merah. Masih ingat dengan kisah mukjizat Nabi Musa yang membelah laut merah dengan tongkatnya? Jika salah satu diantara anda menganggap kisah tersebut hanya merupakan dongeng belaka, sekarang mari kita simak

tulisan di bawah ini. Seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt (lihat di http://www.wyattmuseum.com/ron-wyatt.htm) pada akhir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno di dasar laut merah.

Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Firaun yang tenggelam di lautan tersebut saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya.

Menurut pengakuannya, selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda di tempat yang sama.

Temuan ini tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa sisa-sisa tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para bala tentara Fir’aun yang tenggelam di laut Merah. Apalagi dari hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan, memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun silam, di mana menurut sejarah, kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam kurun waktu yang sama.

Selain itu, ada suatu benda menarik yang juga berhasil ditemukan, yaitu poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruhannya telah tertutup oleh batu karang, sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat sulit untuk dilihat secara jelas.



Mungkin Allah sengaja melindungi benda ini untuk menunjukkan kepada kita semua bahwa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi-nabiNya merupakan suatu hal yang nyata dan bukan merupakan cerita karangan belaka.

Di antara beberapa bangkai kereta tadi, ditemukan pula sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas. Sepertinya, inilah sisa dari roda kereta kuda yang ditunggangi oleh Firaun sang raja.

Sekarang mari kita perhatikan gambar di atas. Pada bagian peta yang dilingkari (lingkaran merah), menurut para ahli kira-kira di situlah lokasi di mana Nabi Musa bersama para kaumnya menyeberangi laut Merah. Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba.

Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab.

Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalaman nya mencapai 1500 meter.

Kemiringan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat.

Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter. Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter.

Dapatkah kita membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat membelah air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata2 mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).

Menurut sebuah perhitungan, diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter.

Jika kita kaitkan dengan kecepatan angin, menurut beberapa perhitungan, setidaknya diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut dalam jangka waktu 4 jam!!! Sungguh luar biasa, Allah Maha Besar.
Allahu A’lam

Selengkapnya... !

Rokok juga Turunkan Sistem Kekebalan Gusi

Kebiasaan merokok tidak hanya menyebabkan kelainan pada janin, gangguan kehamilan, dan impotensi. Kebiasaan buruk ini ternyata juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh khususnya gusi menjadi menurun.

Penelitian ini dilakukan Sri Lelyati Masulili, membawanya meraih gelar doktor di Fakultas Kedokteran Gigi UI, Jumat (27/7). Kasus infeksi pada jaringan gusi (Periodontitis) yang biasanya ditandai dengan gusi berdarah akibat salah cara menyikat gigi, ternyata bisa juga disebabkan dari kebiasaan merokok.

"Awal timbulnya (Periodontitis) tidak bisa dirasakan dan tiba-tiba sudah parah. Sebelum gusi berdarah, tanda awalnya banyak plak pada gigi seorang perokok," kata Lely.

Adanya plak dan gusi berdarah hanya gejala awal, selanjutnya gigi mudah digoyangkan. Kalau sudah begini berarti tulang yang menjadi pondasi gusi sudah terkena dampak serius.

Pada penelitiannya Lely mengambil sampel ratusan pasien pria yang perokok dan tidak merokok dengan usia 25 tahun-64 tahun. Sampel diambil dari FKG UI, Klinik Ladokgi, Klinik Denta Media Jakarta, dan Klinik Duta Medika Cimanggis. Jenis rokok yang diteliti filter, kretek, dan kretek filter.

Sampel usia itu diambil, dengan pemikiran sekarang semakin banyak yang merokok usia belasan tahun, sedangkan gejala ini baru bisa diketahui beberapa tahun kemudian. Sampelnya semua pria, karena perokok memang kebanyakan pria.

Cairan gusi

Sistem penelitian ini, dengan meneliti cairan pada gusi dengan melihat kadar IL-1â, dan TNF á, indikator perusak pada cairan gusi. Cairan gusi ini diteliti dan dikaitkan dengan temuan pendarahan gusi serta jenis rokok yang dikonsumsi. Hasilnya perokok kretek menempati kategori paling parah.

"Penyebabnya kandungan tembakau dan nikotin. Meski di Indonesia ada aturan standar nikotin kurang dari 1,5 mg itu tidak membuat keadaan lebih baik," ujar Lely.

Pembakaran rokok juga menyebabkan gangguan sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga mudah terserang penyakit. Selain itu akan timbul potensi penyakit tulang yang meluas. Penyakit-penyakit rongga mulut ini utamanya disebabkan karena asap rokok yang panas dan bersifat karsinogenik.

Di sisi lain, kalangan yang tidak merokok juga rawan penyakit jaringan gusi jika tidak menyikat gigi dengan benar. Dari hasil analisis Lely tentang cara menggosok gigi dan frekuensinya, ditemukan frekuensi Periodontitis Kronis tidak berhubungan dengen frekuensi menggosok gigi.

"Jadi tidak benar kalau semakin sering digosok semakin bersih dan tidak berpotensi kena. Yang lebih penting cara menggosok gigi harus benar," katanya.

Selengkapnya... !