PSIKOLOGI PRIMATA
Beberapa bulan yang lalu,telah diadakan sebuah penelitian tentang psikologi. Penelitian kali ini termasuk unik,karena obyek penelitiannya berbeda dengan
kebanyakan penelitian yang telah dilakukan. Kebanyakan orang mengetahui bahwa obyek penelitian psikologi adalah human (manusia),tetapi kali ini berbeda. Yang menjadi obyek adalah orang utan. Penelitian kali ini lebih dispesifikasikan kepada orang utan,karena si peneliti ingin mengetahui apakah orang utan itu mempunyai sisi psikologi atau tidak. Dan ternyata hasilnya sangat mengejutkan. Orang utan mempunyai sisi psikologi seperti manusia!!! Artinya keadaan psikologi yang biasanya terjadi pada manusia,terjadi pula pada orang utan. Misalnya manusia biasanya bisa stres,sedih,gembira,dll. Orang utan juga mengalaminya,mereka bisa stres,sedih,gembira,dll. Pikiran orang utan juga bisa dilatih,diberi pelajaran,stimuli-stimuli,agar mereka bisa jinak. Sebenarnya jika menyangkut pikiran bisa dilatih,diberi pelajaran,stimuli-stimuli tidak hanya pada orang utan. Tetapi disini lebih dispesifikasikan kepada orang utan. Kegunaan psikologi primata ini lebih kepada melihat perilaku-perilaku primata tersebut dan hubungannya dengan pelestarian orang utan beserta lingkungan hidup.
Sedikit melenceng dari tema pembahasan primata diatas. Ternyata bukan hanya hewan golongan primata saja yang mempunyai sisi psikologi. Semua hewan mempunyainya. Misalnya saja kucing,seekor kucing jika diamati ternyata juga mempunyai sisi psikologi. Pada saat seekor kucing ingin mencuri makanan,kucing itu tidak akan langsung menyambar makanan tersebut. Kucing itu akan tengok kanan kiri dulu,mengamati sekitar apakah ada musuh atau tidak. Setelah yakin tidak ada musuh ,kucing itu akan langsung menyambar makanan yang telah diincar dari tadi. Beda dengan seekor kucing yang memang diberi jatah makanan oleh majikannya. Tanpa tengok kanan kiri dulu,kucing itu akan langsung menyantapnya tanpa ada perasaan was-was. Hal ini membuktikan bahwa semua makhluk ciptaan Allah SWT pada hakekatnya mempunyai sisi psikologi semua.
kebanyakan penelitian yang telah dilakukan. Kebanyakan orang mengetahui bahwa obyek penelitian psikologi adalah human (manusia),tetapi kali ini berbeda. Yang menjadi obyek adalah orang utan. Penelitian kali ini lebih dispesifikasikan kepada orang utan,karena si peneliti ingin mengetahui apakah orang utan itu mempunyai sisi psikologi atau tidak. Dan ternyata hasilnya sangat mengejutkan. Orang utan mempunyai sisi psikologi seperti manusia!!! Artinya keadaan psikologi yang biasanya terjadi pada manusia,terjadi pula pada orang utan. Misalnya manusia biasanya bisa stres,sedih,gembira,dll. Orang utan juga mengalaminya,mereka bisa stres,sedih,gembira,dll. Pikiran orang utan juga bisa dilatih,diberi pelajaran,stimuli-stimuli,agar mereka bisa jinak. Sebenarnya jika menyangkut pikiran bisa dilatih,diberi pelajaran,stimuli-stimuli tidak hanya pada orang utan. Tetapi disini lebih dispesifikasikan kepada orang utan. Kegunaan psikologi primata ini lebih kepada melihat perilaku-perilaku primata tersebut dan hubungannya dengan pelestarian orang utan beserta lingkungan hidup.
Sedikit melenceng dari tema pembahasan primata diatas. Ternyata bukan hanya hewan golongan primata saja yang mempunyai sisi psikologi. Semua hewan mempunyainya. Misalnya saja kucing,seekor kucing jika diamati ternyata juga mempunyai sisi psikologi. Pada saat seekor kucing ingin mencuri makanan,kucing itu tidak akan langsung menyambar makanan tersebut. Kucing itu akan tengok kanan kiri dulu,mengamati sekitar apakah ada musuh atau tidak. Setelah yakin tidak ada musuh ,kucing itu akan langsung menyambar makanan yang telah diincar dari tadi. Beda dengan seekor kucing yang memang diberi jatah makanan oleh majikannya. Tanpa tengok kanan kiri dulu,kucing itu akan langsung menyantapnya tanpa ada perasaan was-was. Hal ini membuktikan bahwa semua makhluk ciptaan Allah SWT pada hakekatnya mempunyai sisi psikologi semua.
9 Comments:
Aslkm,
Sebenarnya bahan riset pada awal ilmu psikologi muncul juga dilakukan pada binatang, salah satunya riset yang dilakukan oleh Pavlov dengan Subjek Anjing. Dari riset itu diketahui bahwa anjing melakukan Conditional Reasoning. Pavlov menggunakan media bel dan daging sebagai stimulus. Kehadiran daging selalu diawali dengan suara bel,setelah dilakukan beberapa percobaan liur anjing keluar walaupun tanpa kehadiran daging, sebab anjing telah mengasumsikan bel dengan daging.juga dilakukan pada burung bedanya pada penelitian ini burung bersifat aktif, yakni berusaha mencari jalan untuk menemukan makanannya dengan mematuk sebuah titik, monyet, tikus, kelinci.
Trims,,
Wslkm
kenapa pakai hewan yah awalnya??? hehehe.. salam kenal mas.. .. solonya dmana??? www.bowothea.blogspot.com
www.mbong-motor.blogspot.com
selamat malam.. salam kenal mas
halo mas, salam kenal. blognya bagus, saya baru saja membuat blog dengan tema psikologi. smg kt dapat saling membantu membesarkan ilmu psikologi di tanah air. trims.
alamatnya di :
http://duniapsikologi.dagdigdug.com/
Salam kenal mas... wih akhirnya bisa silaturahmi dengan blog pecinta psikologi...masih pemula. met kenal...mampir k blog ku..
wah kita tunggu psikologi pohon^^
Sebelumnya saya setuju sekali adanya diskusi mengenai psikologi karena akan lebih mengkristal akan interpretasi akan konstruksi psikologi dengan kemampuan bereaksi atas aksi dan fenomena. Sapa tahu satu pemikiran baru dan revolusioner muncul.
Primata dengan konstruksi fikiran dan jiwa yang terbatas atau sederhana tentu akan lain dengan konstruksi fikiran dan jiwa manusia.
Manusia lebih kompleks. Namun gak ada salahnya mempelajari primata, biar primata gak gampang stress, selalu gembira dan lebih mengembangkan ketrampilan mereka untuk menghibur manusia dengan ditemukannya hasil penelitian dan rekayasa.
keren nehh,, informtif,,,
titip link yachh,
http://ciberpsychology.blogspot.com/
saya baru membuat blog seputar materi psikologi. kalau ada yang mau bantu datang ke blog saya dan beri
saaran atau komen ya, agar dapat memperbaharui blog,
http://indonesiapsikologi.blogspot.com
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home